Kurang lebih pada Tahun 1505 M , kerajaan mojopahit
menyiapkan pasukan untuk menyerang Kadipaten Kudus. Karena menurut mereka
penyerangan ini disebabkan Sunan Kudus (Sayyid Ja’far Shodiq) dianggap menghancurkan
tempat pemujaannya (Agama Hindu), terbukti bangunan Menara Masjid Kauman Kudus
yang separo (bawah) dianggap bangunan
tempat pemujaan Agama Hindu, sebab mereka menyamakan dengan candi Djago
yang berada di Jawa Timur dan diatasnya itu dipotong dibangun seperti menara
Masjid, oleh karena kerajaan Mojopahit adalah kerajaan Hindu pada saat itu dan
rakyatnyapun beragama hindu maka wajarlah bila tidak senang dengan Pemerintahan
Kadipaten Kudus, sehingga terjadilah pengiriman pasukan perang.
Ketika Raja Hayam wuruk (Rajasanegara) meninggal
dunia (1389) kerajaan Majapaahit jadi rebutan antara ahli warisnya sehingga
terjadilah perang saudara yang berkepanjangan dan mengakibatkan lemahnya
kerajaan.
Diantara raja raja yang pernah memimpin kerajaan
setelah Hayam Wuruk (Rajasanegara) adalah:
1. Raja
Wikrama Wardhana (Hyang Wisesa); suami Kusumawardhani (1389-1427)
2. Raja
Suhita (1427-1447)
3. Raja
Sri Kerta Wijaya (1447-1451)
4. Raja
Bhre (Sang Sinagara) (1451-1453)
5. Raja
Hyang Purwiwiseso (1456-1466)
6. Raja
Bhre Pandan Alas (1466-1468)
7. Raja
Singa Wardana (1468-1474)
8. Raja
Kertabumi (1474-1478)
9. Raja
Nyoo Lay Wa (1478-1486)
10. Raja
Girindra Wardana/Dyah Rana Wijaya (Prabu Nata) (1486-1527)
(Prof. Dr. Slamet
Muljana 33:2007)
Raja nomor sepuluh
inilah yang menyiapkan pasukannya untuk
menyerang Kadipaten Kudus walaupun
akhirnya gagal.
Perlu diketahui bahwa
pasukan perang tempo dulu mengendarai kuda bahkan masih banyak yang jalan kaki.
Setelah sampai di Kadipaten Kudus secara kebetulan mereka melewati jalan pintu
gerbang yang disebelah utara, mereka menganggap bahwa jalan tersebut yang
dianggap mudah untuk menerobos masuk Kadipaten kudus sebab terlihat sepi tidak
kelihatan penjaganya. Namun ternyata sebaliknya mereka bertahan dipintu gerbang
tanpa daya tak bergerak sedikitpun disebabkan pintu gerbang telah ditancapi
tongkat saktinya mbah Jeleno (Sayyid Abdur Rahman) .
Adapun cara mbah jeleno
menjaga digerbang cukup menancapkan tongkat saktinya dibelakang gerbang, memang
benar teruji kehebatan mbah Jeleno sebagai orang sakti mandraguna sebab terbuti
bila ada orang yang mau melakukan kejahatan yang ada kaitannya dengan beliau
atau tugasnya, baru mendekat pintu gerbangnya saja sudah tidak dapat bergerak
sedikitpun seperti orang yang terhipnotis apalagi bergerak tentu saja tidak
bias kalau dipaksakan malah bias lemah dan jatuh terkulai, pada saat pasukan
tidak bergerak sama sekali didepan pintu gerbang, maka mbah jeleno menghadap
Sunan Kudus untuk menyampaikan kejadian tersebut.
Dengan adanya peristiwa
itu Sunan Kudus mengajak para staf Kadipaten Kudus untuk menyaksikan segera,
adapun kalimat yang diucapkan adalah dengan bahas arab ;”AJJIL LANA, AJJIL
LANA” maksudnya mari cepat kesana bersamaku mari cepat kesana bersamaku, oleh orang
orang disekitar menyebutnya dengan ojo leno ojo leno sehingga disitu terkenal
dengan sebutan mbah joleno.
Untuk kejadian
berikutnya stelah Sunan Kudus beserta pengikutnya melihat kejadia itu mereka
takjub terperangah melihatnya karena apa Ternyata prajurit prajurit diam tak
bergerak sama sekali bahkan lunglai membisu. Dengan kebijaksanaan Sunan Kudus
mereka disadarkan setelah sadar mereka diberi makan dan minum karena
kelihatannya sangat lapar dan dahaga adapun makanan yang disuguhkan berupa nasi
dengan lauk pauk ikan lele utuhan satu persatu prajurit dikasih semua.
Dengan adanya suguhan
dari Kadipaten Kudus itu para prajurit sangan senang gembira karena tidak diapa
apakan sama sekali bahkan dilayani dan
dihormati layaknya pembesar dating, karena memang dalam keadaan kelaparan
mereka memakannya dengan lahap dan tidak terkontrol lagi sampai habis semua
tinggal duri duri dan kepala, namun disitu terjadi keajaiban yaitu sebelum
makan mereka habis, mereka tersedak semua yang disebabkan terlalu lahap
makannya , sehingga duri duri dan kepala ikan yang masih dipegangnya berjatuhan
meloncat ketanah, sesudah Sunan Kudus mengetahui hal itu tanpa sengaja Tongkat
sakti Sayyid Abdur Rahman yang tertancap disebelah pintu gerbang dicabut oleh
Sunan Kudus, bekas cabutan itulah memancarkan air yang sangat deras selaki
sampai mengenai kaki para prajurit dari Mojopahit dan mengalir kemana mana
sampai jalanan bahkan digunakan minum mereka yang tersedak tersebut, akhirnya
semua prajurit menjadi segar bugar. Anehnya lagi mungkin adanya tanda kebesaran
Allah lewat keberkahan dari Sunan Kudus , duri duri dan kepala yang tanpa
daging setelah terkena air yang mengalir tersebut hidup dan bergerak
sebagaimana ikan ikan yang hidup pada umumnya sehingga mereka tampak tercengang
dengan kesaktian atau karomah Sunan Kudus, setelah mereka menyaksikan keadaan
tersebut mereka dipersilahkan masuk di Kadipaten Kudus.
Setelah mereka pada
istirahat dan berkumpul dipendopo Sunan Kudus memberi wejangan atau nasehat
kepada mereka tentang syariat Agama Islam, sesudah itu mereka dipersilahkan
untuk memilih salah satu pilihan yaitu : Kalau ingin menetap di Kudus syaratnya
memeluk Agama Islam dan kalu tidak siap masuk Agama Islam maka harus pulang
kedaerahnya masing masing, baik yang menetap maupun yang pulang dipersilahkan
untuk membawa peralatan miliknya jangan ada yang ditinggalkan. Dengan adanya
kebijakan yang demikian dari pemimpin Kadipaten Kudus yang lain adalah Sayyid
Jafar Shodiq maka prajurit di Kerajaan Mojopahit banyak yang masuk Agama Islam
dan menetap di Kudus. Diantaranya adalah mbah Sutowijoyo, Mbah Rondo, Mbah
Labudda dan yang lain.
Sesudah kejadian itu
selesai maka mbah Joleno (Sayyid Abdur Rohman) mohon pamit kepada kanjeng Sunan Kudus untuk pulang ketanah airnya yaitu
Hadlor maut (Yaman Selatan) sebab beliau menerima kabar bahwa Ayah handanya
sakit keras, anaehnya lagi mbah Joleno pulangnya tidak melewati darat, laut
atau udara akan tetapi masuk melewati bekas tancapan tongkatnya sendiri yang
dicabut Sunan Kudus.
saya atas nama BPK. SAMSUL dari MADURA ingin mengucapkan banyak terimah kasih kepada MBAH KARYO,kalau bukan karna bantuannya munkin sekaran saya sudah terlantar dan tidak pernaah terpikirkan oleh saya kalau saya sdh bisa sesukses ini dan saya tdk menyanka klau MBAH KARYO bisa sehebat ini menembuskan semua no,,jika anda ingin seperti saya silahkan hubungi MBAH KARYO no ini 082301536999 saya yakin anda tdk akan pernah menyesal klau sudah berhubungan dgn MBAH KARYO dan jgn percaya klau ada yg menggunakan pesan ini klau bukan nama BPK. SAMSUL dan bukan nama MBAH KARYO krna itu cuma palsu.m
BalasHapus